0

Eksistensi

Eksistensi.

Keberadaan.

Ketika menghadapi sesuatu bernama perpisahan, begitu banyak masalah eksistensi yang menghampiri.

Ketika kita tidak melihat keberadaan orang yang tadinya selalu berada di dekat kita, rasa kehilangan itu pasti ada. Masalah eksistensi pun selalu timbul.

Masalah inilah yang selalu menjadi perbincanganku dengan sahabat-sahabat dekat yang terpisah jarak dariku.

Eksistensi.

Kata itu terkadang punya makna yang begitu dalam untuk diresapi, terutama di kala sepi melanda ataupun di kala bahagia menghampiri.

Di kala aku merasa duniaku sekarang telah terpisah jauh dari dunia teman-teman baikku. Ketika aku berada di luar jangkauan mereka, begitupun sebaliknya. Sesak rasanya. Mungkin beberapa teman yang punya hubungan jarak jauh pun begitu. Ada saatnya eksistensi menjadi masalah yang terlalu sulit untuk dihadapi, walaupun tak sedikit pula yang mampu menghadapi semua itu dengan ketegaran.

Eksistensi.

“Kadang, kamu tak perlu melihat aku ada di sampingmu, mendampingimu selalu. Yang terpenting adalah kau tau aku ada untukmu dan mendukungmu, apapun yang terjadi. Tidak semua hal harus terlihat untuk dapat dibuktikan keberadaannya. Seperti halnya saat kita belajar agama tentang perkara-perkara ghaib, Begitupun keberadaanku untuk dirimu”.

Itulah yang kuyakini selama ini saat menghadapi hal-hal sulit bersama sahabat-sahabatku..

2

Malaikat juga Tahu (Dewi Lestari)

Ketika mencari lirik lagu ini, aku menemukannya di kapanlagi.com.

ada kata-kata ini:

“… Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.”

Entahlah, mungkin ini dari buku Dee yang berjudul Rectoverso (ah, aku belum juga sempat membeli buku ini, ada yang mau beliin buat aku ga?hehe..) karna lagu “Malaikat juga tahu” merupakan salah satu soundtrack.

So, this is the lyric…

 

Malaikat Juga Tahu

Lelahmu…jadi lelahku juga

Bahagiamu…bahagiaku pasti

Berbagi takdir kita selalu

Kecuali tiap kau jatuh hati

 

Kali ini hampir habis dayaku

Membuktikan padamu ada cinta yang nyata

Setia hadir setiap hari

Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri

 

Karena kau tak lihat

Terkadang malaikat tak bersayap

Tak cemerlang, tak rupawan

Namun kasih ini, silakan kau adu

Malaikat juga tahu

Siapa yang jadi juaranya

 

Hampamu tak kan hilang semalam

Oleh pacar impian, tetapi kesempatan

Untukku yang mungkin tak sempurna

Tapi siap untuk diuji

Ku percaya diri, cintakulah yang sejati

 

Namun tak kau lihat

Terkadang malaikat tak bersayap,

Tak cemerlang, tak rupawan

Namun kasih ini, silakan kau adu

Malaikat juga tahu

Siapa yang jadi juaranya

 

Kau selalu meminta terus kutemani

Dan kau s’lalu bercanda andai wajahku diganti

Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri

 

Namun tak kau lihat

Terkadang malaikat tak bersayap,

Tak cemerlang, tak rupawan

Namun kasih ini, silakan kau adu

Malaikat juga tahu

Aku kan jadi juaranya

 

2

Berjalan, menyusuri hikmah

Sepertinya aku butuh jalan-jalan. Aku ingin menjernihkan pikiranku yang sedang kacau ini.

Setiap kali aku merasa bebanku begitu berat dan pikiranku begitu kacau, aku hanya ingin berjalan. Terakhir kali aku berjalan kaki saat pikiranku sedang kacau adalah tanggal 5 Mei yang lalu. Ketika aku mencoba belajar makna dari sikap ikhlas yang sebenarnya, bukan sekedar kata. Ketika aku mencoba mengerti tentang suatu keputusan yang menyakitkanku.

Aku sungguh ingin berjalan sekarang dan melihat potret kehidupan lain yang ada di dunia ini. Melegakan dan menyenangkan melihat anak-anak kecil yang berlarian dan berkejaran dengan teman-temannya di gang-gang sempit. Melihat canda, tawa, dan tangis di wajah polos mereka. Rasanya tak ada beban di hidup mereka. Meskipun arena bermain mereka begitu sederhana, bahkan terkadang terlihat begitu kumuh, semua mereka nikmati begitu saja.

Bayi, adalah makhluk ajaib menurutkku. Bagaimana wajah innocent mereka bisa membuat hati kita teduh dan ikut tersenyum kala melihatnya. Tapi terkadang begitu miris melihat bayi-bayi dalam gendongan yang berpanas terik di pinggir-pinggir jalan menemani sang orangtua yang mengais rizkiNya dari mengamen di bis ataupun di lampu lalin. Terlintas pikiran tentang masa depan mereka, tapi tetap merajut harapan untuk masa depan mereka yang lebih baik.

Potret pekerja ibukota yang bekerja demikian keras untuk hidupnya sehari-hari, mengingatkan aku untuk terus bersyukur betapa beruntungnya dan betapa banyak nikmat yang telah Dia berikan kepadaku. Seringkali aku masih mengeluhkan pekerjaanku sekarang, betapa sering aku tak bersyukur.

Berjalan=melihat berbagai macam hal dan merenunginya, mengambil berbagai pelajaran.

Berjalan mungkin begitu sederhana, tetapi jangan pernah meremehkan hal-hal yang dianggap sederhana itu, karna di baliknya mungkin ada pelajaran besar untuk hidup dan bertahan..

3

Karena Kusanggup-Agnes Monica

Lagu ini seperti lagu mellow Agnes yang laen, dalem banget. VK nya juga keren.

Ni liriknya:

Karena Kusanggup (Agnes Monica)

Biarlah kusentuhmu
B’rikanku rasa itu
Pelukmu yang dulu
Pernah buatku

Ku tak bisa paksamu
‘tuk tinggal di sisiku
Walau kau yang selalu sakiti
Aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali

Reff:
Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Huuu.. kalau memang harus begitu

Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku s’lalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Back to Reff:

Tak perlu kau buat aku mengerti
Tersenyumlah karena ku sanggup 

0

17.08.2010

Dulu aku suka sekali upacara 17 Agustus di sekolah. Menyenangkan melihat para paskibrakanya.

17 Agustus 2010, upacara 17 Agustus pertama setelah 8 tahun absen.

Kemarin, sebenarnya aku merasa malas untuk ikut. H-1 sebelum upacara, aku sibuk tanya-tanya di FB, apakah harus ikut upacara di kantor pusat atau tidak. Mungkin akan banyak yang membatin “Kenapa sih aku ga nasionalis banget?”, tapi menurutku upacara bukan satu-satunya bentuk nasionalisme.  Kenapa upacara dianggap sebagai bentuk nasionalisme? Lalu, siapa sih yang memulai tradisi berbagai macam lomba untuk memperingati hari kemerdekaan kita?

Apa upacara 17an itu hanya sekedar menangkap momen? Momen proklamasi, momen kemerdekaan negara kita. Ah, mungkin tidak begitu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak yang bertanya,  “apakah Indonesia benar-benar telah merdeka?”. Pertanyaan yang hampir selalu berulang.

Mungkin karna melihat berbagai hal negatif yang masih terjadi di Indonesia, membuat banyak orang merasakan kemerdekaan yang kita miliki adalah semu.

Masih banyak rakyat yang dililit kemiskinan, tingkat pengangguran yang juga masih tinggi, tingkat kriminalitas yang ga kalah hebohnya. Ketika hukum masih bisa diubek-ubek. Ah, apalah kemudian yang membuat kita bangga sebagai rakyat negeri ini?

Terlalu banyak yang dikeluhkan, terlalu banyak yang kita lihat negatif dari negeri kita, terlalu banyak yang kita tuntut dari para pemimpin yang kita anggap tidak becus. Terkadang bahkan dengan bahasa yang tidak patut, ada yang memaki mereka, walaupun mungkin “hanya” lewat status di jejaring sosial.

Ah, ini lebih kepada renunganku, mengingatkan aku sebelum aku menunjuk dan menyalahkan seseorang, sesungguhnya hanya 1 jari yang menunjuk kepada orang itu, tetapi 4 jariku yang lain menunjuk ke diriku sendiri.

Aku ingin jadi agen perubahan itu, perubahan menuju kemerdekaan negeri kita sesungguhnya.

Dan untuk menjadi agen, haruslah merdeka terlebih dahulu.

Bagaimana caranya merdeka?

Masing-masing orang mungkin berbeda dalam memandang dan merasakan arti kemerdekaan bagi hidupnya. Terkadang ada org yang sejatinya merdeka di “luar”,tp terjajah di “dalam”. Adalah kemalasan, rendah diri,senang berprasangka, iri, dan senang menyalahkan pihak lain atas kegagalan dan “penderitaan” diri bisa jadi jenis penjajah baru dalam diri kita. Maka bangkit dan berjuanglah untuk merdeka!!

Mulailah berusaha menjadi penyedia solusi bukan hanya pengekor pengkritik ato penghujat atas belum merdeka-nya negeri kita (nasehat terutama buat diri sendiri)..

8

Kenapa aku membuat blog?

Ada yang bertanya kenapa aku membuat blog ini.  Kenapa ga buat notes di FB aja biar ada yang komen saat kamu menulis? Ketika kemungkinan untuk tulisanmu dibaca dan bermanfaat bagi orang lain lebih terbuka daripada kau membuat blog baru, yang tidak ada seorang pun melihat, perlu publikasi agar orang mau melihat. Kenapa?

Blog, buat beberapa orang, emang bisa juga menghasilkan uang, jadi penghasilan sampingan buat beberapa teman, tapi dalam menulis blog ini aku ga ingin ada tekanan apapun. aku hanya ingin menulis, menulis apapun yang aku inginkan. Membagi ide, membagi cerita. Syukur-syukur kalau yang aku tulis akhirnya bermanfaat bagi orang lain (hm, aku berharap begitu).

Walaupun begitu, aku tetap bersyukur dan senang  kalau ada yang mengunjungi, mengomentari, dan saling berbagi cerita denganku di blog ini.

Happy reading and happy learning… ^-^

5

TOR, RAB, SBU 2011

udah mau masuk tahun anggaran baru, lagi pada sibuk ngurusin TOR (Term of Reference) ato Kerangka Acuan Kerja sama RAB (Rencana Anggaran Biaya). Mulailah diriku nyari-nyari yang namanya SBU (standar Biaya Umum) Tahun Anggaran 2011.

Buat TA 2011, untuk kegiatan pertemuan bakal make Full Board dalam nentuin biaya perjalanan dinas.

silahkan klik link di bawah buat buka SBU 2011 ya. SBU 2011 ini sumbernya dari: www.anggaran.depkeu.go.id

SBU 2011

Semoga bermanfaat ^_^

0

sepenggal refleksi dari sekelumit memori indah bersama kalian

Tuhan, kami syukuri kami di sini

izinkan kami mengabdi untuk negeri

Inilah wujud perjuangan kami

Sumbangsih kami sedikit untuk negeri

 

Indonesia harus sehat

Indonesia harus kuat

Indonesia harus sehat

Indonesia harus kuat

 

Tuhan, kami syukuri kami di sini

Luruskan kami, bulatkan tekad kami

Hindari kami dari tindak korupsi

Tak ingin kami pensiun di bui

 

Alunan mars angkatan IV bergema entah di sudut mana dari otakku saat aku menulis ini.  Lirik yang sederhana tapi penuh makna, seperti kebersamaan kami selama 13 hari.  Kebersamaanku bersama mereka, teman-teman baruku, yang awalnya kumulai dari keterasingan.

Ada rasa perih yang di hatiku saat aku datang siang itu.

Fisikku mungkin sehat, senyumku masih bisa kuukir, tetapi tak bisa kupungkiri hatiku sedang kacau balau. Mungkin karna itu pula, aku menghindar dari semua orang, merasa risih dengan perhatian yang muncul saat aku menghadapi masalah karna panggilan prajab dadakan hari itu.

.

.

.

Apa kabarnya kalian, sekarang?

2 bulan lebih telah berlalu, terlalu banyak ternyata, yang telah kalian ukir dalam kotak memoriku. Sampai bingung bagaimana menceritakannya kembali.

# 1 Keberanian dimulai dari hal yang kecil, hal yang terkadang dianggap mudah dilakukan, tapi sejatinya sulit…

Aku belajar tentang keberanian..

      Refleksi hari ketiga. Maju ke depan kelas membawakan refleksi. Kapan ya terakhir maju di depan kelas kaya’ gitu? Ga tau mau ngomong apa. Speechless. Mengendalikan diri untuk tidak mengatakan atau berbuat sesuatu yang konyol.

      Jadi dirigen waktu PBB. Kyaaaaa……

      Jadi penyaji waktu da diskusi kelompok. Udah lama banget ga ngelakuin ini, mungkin SMA kali ya? *dulu pekerjaan favorit aku nih :-p

#2 Salah satu perang yang paling sulit adalah menghadapi kebosanan dan kantuk di saat kita membutuhkan konsentrasi tinggi… XD

Selalu ga bisa konsen waktu lagi materi. Apa kalian mengalaminya? Daya Konsentrasiku hanya bertahan setengah sampai satu jam pertama, sisanya? Hmm, disibukkan dengan FB atau usaha lain yang bisa dilakukan untuk bertahan agar tidak tidur selama materi. *_*

# 3 Sesederhana apapun sesuatu, sekecil apapun nilainya di matamu, kamu mungkin akan terkejut betapa bernilainya kesederhanan itu di mata orang lain…..

Hal sederhana yang membahagiakanku adalah saat makan bersama dan nonton  TV di kamar!!! (LOL)

Makan bersama, mungkin karna selalu makan sendiri di kos kali ya. Berasa seneng sekarang ada temennya :D. Dasar anak kos juga, aku termasuk bahagia dengan menu-menunya. Walaupun seringkali menunya ga nyambung euy, banyak sayur, plus keluhan beberapa teman tentang makanannya (hmm, ternyata berpengaruh ya keluhan terhadap bagaimana kita menikmati makanannya :p).

Tentang nonton TV di kamar,hmm.. itu kesenangan tersendiri sih XD XD XD…

 # 4 Dimanapun, kapanpun, di situasi apapun, dan dari hal sekecil apapun, kita bisa belajar tentang orang lain, begitupun orang lain. Terkadang, kita bisa dibuat terkejut dengan penilaian dari seseorang yang tidak kita sangka-sangka…

Berjemur di hari Sabtu yang super cerah (padahal udah pada berharap hari ini hujan badai :p)

PBB,,,,,

Melihat beberapa potensi yang “terbuang” dari beberapa teman, hanya karna masalah PD.. L

  •         Kenangan hari Selasa 18 Mei 2010: Team Building.

       What an amazing Tuesday…

Emang mesti panas-panasan, memar-memar, capek, tapi sepanjang hari ini adalah hari terbaik dan materi paling menyenangkan sepanjang prajab ini.

Ga tau nama permainannya apa, setiap orang disuruh nutup mata, berpencar dan berkumpul kembali dengan kelompoknya di satu titik. Untuk berkumpul petunjuknya pake suara yang khas (waktu itu kelompok aku pake suara Pinguin yang lebih mirip suara bebek kali ya :p). Kenapa ya permainan ini berkesan? Saat mata aku ditutup, ada ketakutan (agak lebay yak?). aku ga suka gelap-gelapan, ga bisa ngeliat apa-apa, kwek2 sendiri (aku ga denger ada yang kwek-kweknya juga karna yang lainnya lebih heboh). Jadi kebayang, gmn kalo penglihatan ini diambilNya (kyaaa….mikirnya jadi jauh >_<). Berasa tertolong waktu ada teman sekelompok yang narik tangan aku. Huuuffhhtt…lega…. (^_^)

Permainan Bola Cinta

Aku cuek dengan sekitarku ketika aku mengikuti prajab kemarin. Terkadang, aku merasakan invisible, tidak terlihat, tidak ada yang memperhatikan. Tetapi seringkali, aku dibuat terkejut bahwa ada orang lain yang menilai, memperhatikan dan mengapresiasi keberadaan kita dengan caranya. Ini yang aku pelajari bukan saja saat aku menerima bola cinta, tapi saat aku melihat teman-teman menerima dan memberikan bola cintanya..

Kadang, tanpa disadari, seseorang mendapatkan kekuatan untuk bertahan karna melihat ketegaran orang lain di dekatnya.

AKU MENDAPAT KEKUATAN UNTUK BERTAHAN DARI KALIAN..

Aku mungkin tidak sempat mengenal satu persatu orang dengan baik. Tapi, betapa aku mengagumi sosok kalian.
Ada yang kukagumi dari caranya memimpin,
ada beberapa yang kukagumi karna kepemimpinan,ketenangan,ketekunan,kepintaran,serta kritis dan bijaknya saat berpikir. Ada pula karna keceriaan dan jiwa seninya yang begitu hebat. Betapa aku yakin,hampir semua pengajar mengenalnya.

Betapa banyak pula wanita-wanita kuat dan tegar yang sungguh pantas mendapatkan sebanyak mungkin bola cinta yg dapat kuberikan. Betapa berharganya kalian hingga aku melihat dengan jelas mengapa dikatakan surga itu di bawah telapak kaki ibu.
Dan betapa kagum pula diriku terhadap ketegaran,daya juang,keceriaan,ketegasan,dan energi yang kurasakan.

Kagumku pada diamnya seseorang yang ternyata begitu banyak menghasilkan karya dan mengajariku tentang makna pengamatan..

#5 Aku belajar peduli pada lingkungan sekitarku.

Bukan berarti selama ini aku ga peduli ma sekitar. Tapi, terkadang aku hanya “sekedar” peduli. Dapat sekamar dengan ibu hamil itu salah satu “pelajaran” PEDULI yang disiapkan Tuhan untukku. Waaktu bumil mules-mules, malah aku yang kelewat panik. Haha..

Jujur agak stres juga, takut aku ga sigap saat dibutuhkan. Alhamdulillah sampai akhir prajab, bumil bisa melaluinya dengan aman. Pelajaran peduli-ku yang lain terlalu banyak. Dan mungkin pelajaran terbesarnya saat permainan bola cinta itu.
Aku datang dalam kesendirian, aku datang dengan segenap rasa skeptis yang menggelayut di pikiran.

Aku belajar banyak dari kalian, teman-teman baruku.

Aku bahagia ketika notification FB ku penuh karena ada puluhan comment di foto prajab kita. Tapi,di mana kalian sekarang? Kenapa grup kita kian sepi? Mungkin kalian sedang mewujudkan pengabdian yang kita sebut dalam mars. Sumbangsih kita untuk negeri ini..

Aku bahagia, aku tertawa, dan aku bersyukur Tuhan memberikan teman seperti kalian dalam menghadapi hari-hari beratku karna masalah pribadi ato kerjaan..

Alhamdulillah..

Terimakasihku untuk kalian semua

Maafku untuk salah yang mungkin tak kusadari. Sungguh,tak ada maksud untuk menyakiti kalian…

Tuhan, kami syukuri kami di sini

izinkan kami mengabdi untuk negri

Inilah wujud perjuangan kami

Sumbangsih kami sedikit untuk negeri

3

my life: become an auditor

1 tahun yang lalu, aku menikmati kehidupanku menjadi seorang auditor.

Padahal sebelum aku lulus, aku bener-bener ga ada pikiran mau jadi auditor eksternal. Walaupun ketika membayangkan gajinya yang lumayan menggiurkan (katanya auditor yang kerja di salah satu KAP big 4 di dunia, yang aku datangi ketika KKL), hati ini tertarik juga.

Hari itu ketika tes wawancara dimulai, tidak ada pertanyaan teoritis yang ditanyakan padaku. Yang ada hanya 2 pertanyaan, apakah aku bersedia bekerja di Jakarta dan kenapa aku tertarik menjadi auditor.

Pertanyaan pertama, langsung aku jawab “ya”, tetapi pertanyaan kedua, aku sempat terdiam sebelum menjawabnya. Akhirnya kukatakan bahwa aku merasa punya passion terhadap pekerjaan ini. Aku mencari kepuasan kerja.

Jawaban yang terdengar seperti omong kosong kah? Bagiku, tidak. Sebelum aku menjawab pertanyaan itu, aku tau bahwa gaji yang ditawarkan tidak sebesar yang aku inginkan. Gaji itu hanya cukup untuk hidup sehari-hari di Jakarta.

Selama 1 tahunku menjadi auditor, aku tau itu waktu yang sangat singkat untuk bisa mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya. Sampai sekarangpun, setelah aku ga jadi auditor lagi, aku masih suka merasakan passion itu.  Banyak tantangan yang kita rasakan seiring dengan jenis perusahaan yang kita audit. Emang sih prosedurnya sama, kayak Test of Control (ToC), Test of Transaction (ToT), vouching, cash opname, stock opname, subsequent payment, subsequent received, rekap Pajak, dan berbagai prosedur lain, yang rata-rata ga aku pelajarin selama mata kuliah auditing di kampus dulu.

Menjadi auditor juga membuka kesempatan kita bertemu dengan banyak orang baru, dengan berbagai karakter. Kata seorang partner di kantor aku, sekolah yang paling besar adalah masyarakat, obyek yang kita pelajari adalah orang-orang yang kita hadapi.

Banyak klien yang baik, pembukuannya rapi, tapi udah mau bangkrut, banyak juga klien yang jutek, maunya kita audit selesainya cepat, tapi mereka kasih datanya lama.

Seringkali auditor dianggap merepotkan klien ketika sang auditor meminta data-data yang dianggap terlalu banyak, atau terkadang harus meminta data-data audit yang telah diberikan juga tahun sebelumnya. Kadang, ada juga klien yang lupa kalo dulu ngasih datanya ma auditor dari KAP lain, jadi kita sebagai auditor baru harus mengecek data itu lagi.

Kadang, aku berpikir, kenapa sih rata-rata klien yang aku hadapi sepertinya menganggap kedatangan auditor sebagai tamu yang menyebalkan dan hanya merepotkan, bukankah kami bekerja untuk mereka juga?

Sementara itu dulu deh ya.. kapan-kapan disambung lagi..hehe…